Merengkuh yang Lemah

Merengkuh yang Lemah

Yeremia 31 : 7-9; Mazmur 126; Ibrani 7 : 23-28; Markus 10 : 46-52

          Setiap kita pasti pernah berada dalam situasi yang tidak kita rencanakan. Kadang situasi itu menempatkan kita pada posisi yang lemah dan tak berdaya. Misalnya ketika kita sakit, mengalami pergumulan yang berat, gagal dalam berbisnis, mengalami situasi rumah tangga yang tidak sesuai harapan. Kehadiran orang lain yang dengan tulus mau memerhatikan, tidak menghakimi dan bersedia mendengar bahkan mungkin memberi pandangan-pandangan yang mengarahkan kita pada solusi terasa sangat menyejukkan. Setiap orang, sekuat apapun dia, suatu ketika akan butuh sahabat untuk menemani dalam menghadapi kehidupan.

          Yesus dalam pelayanan-Nya hadir sebagai sahabat yang lemah. Ia bukan hanya hadir dengan ketulusan tetapi hadir dengan kasih yang besar. Kasih yang tidak menghakimi, tidak memandang perbedaan dan batasan-batasan yang dibuat oleh manusia. Kasih seperti yang ditunjukkan Yesus ini bukan hanya memulihkan mereka yang lemah secara fisik namun juga menyembuhkan jiwa.

          Demikian yang dilakukan Yesus kepada Bartimeus. Yesus tidak hanya menyembuhkan kebutaannya tetapi imannya dan kepercayaannya dipulihkan, jiwanya disembuhkan dan ia kemudian menyerahkan hidupnya bagi Tuhan.
Sebagai pengikut Kristus di masa kini, kepada kita juga dipercayakan orang-orang yang lemah. Yesus yang sudah terlebih dahulu bersedia menjadi sahabat kita mengajak kita juga untuk menjadi sahabat bagi mereka yang lemah dan membutuhkan kehadiran kita. Kehadiran yang tidak hanya sekedar menjawab kebutuhan fisik tetapi juga pemulihan batin. Kehadiran yang membawa visi ilahi untuk membebaskan setiap manusia dari belenggu hidupnya. Itulah makna pewartaan Injil dalam hidup kita orang percaya.

          Mari sebagai Gereja kita mempertajam mata dan telinga kita untuk mendengar suara-suara Bartimeus yang berseru berharap akan uluran tangan dan hati kita. Bartimeus-bartimeus itu ada di sekitar hidup kita sebagaimana perkataan     Yesus sendiri bahwa orang yang lemah akan selalu ada pada kita.

Selamat merengkuh yang lemah, karena Allah dengan kasih yang memulihkan sudah terlebih dahulu merengkuh kita.

Share

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x