Berdoa dan Bekerja

Berdoa dan Bekerja

2 Tesalonika 3 : 1 – 15

Ungkapan Ora Et Labora sudah sering kita dengar, terutama di kalangan Kristen. Ungkapan ini seringkali dikaitkan dengan seorang tokoh Katholik yang bernama Benediktus. Pada abad pertengahan ia menyaksikan ada kecenderungan sebagian orang yang mengutamakan kerohanian di atas segala-galanya sehingga menghasilkan gaya hidup yang terpisah dengan dunia nyata. Orang-orang ini melakukan kontemplasi siang dan malam sebagai wujud cinta kasihnya kepada Tuhan. Namun menurut Benediktus, sebagaimana ajaran Kristus dan Para Rasul, cinta Kasih kepada Tuhan tak pernah dapat dipisahkan dengan cinta kasih kepada sesama sehingga memisahkan diri dari dunia justru mempersulit orang percaya untuk mengasihi Tuhan. Oleh sebab itu Benediktus mendorong orang percaya untuk bekerja keras dan terus mengupayakan menjadi berkat bagi sesama. Rupaya persoalan ini bukanlah yang pertama dalam sejarah kekristenan, Paulus sendiri mengalami pertentangan dengan beberapa orang yang menolak untuk bekerja dan malah melakukan hal-hal yang tidak berguna. Dengan tegas Paulus mengatakan bahwa jika orang tidak mau bekerja hendaknya jangan juga makan, sebab Tuhan memberi pekerjaan bukan hanya sebagai bentuk aktualisasi hidup manusia melainkan juga saluran berkat.

Melalui Firman Tuhan ini kita kembali diingatkan pentingnya “keluar” dan melakukan pekerjaan yang dipercayakan kepada kita dengan penuh kesungguhan, sebab sesungguhnya kerja adalah doa yang nyata dalam kehidupan orang percaya. Jadi ungkapan berdoa dan bekerja harus selalu berjalan beriringan sebagai konsekwensi panggilan Allah.

Selamat hidup dalam doa dan mewujudkan doa itu juga dalam kerja kita, dengan demikian cinta kasih kita kepada Allah dapat juga kita salurkan dalam kehidupan sehari-hari. Amin.

Share

Recommended Posts

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
1 Comment
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
koko
koko
5 years ago

amin

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x