Memelihara Kesatuan dalam Keluarga

Memelihara Kesatuan dalam Keluarga

Markus 10 : 2-16

          Manakah lebih sulit, menanam atau memelihara? Tentu memelihara karena menanam hanya membutuhkan waktu yang singkat sedangkan mengupayakan pertumbuhan dan menjaga agar sebuah tanaman tetap sehat dan bertumbuh bukan hanya membutuhkan waktu dan proses melainkan mungkin sang empunya harus mengeluarkan banyak biaya. Dengan tidak bermaksud menyamakan kegiatan bercocok tanam dengan kehidupan pernikahan atau membangun keluarga, kedua proses ini sama-sama membutuhkan perhatian dan ketekunan. Tentu kehidupan keluarga jauh lebih kompleks karena menyangkut dua ataupun lebih pribadi yang memiliki karakter yang berbeda-beda. Tanpa tekad dan keinginan kuat serta pemahaman yang sehat tentang kehidupan keluarga maka bukannya tidak mungkin orang-orang yang terlibat di dalamnya menjadi jenuh, apatis bahkan putus asa ketika bertemu dengan tantangan.
Tuhan Yesus paham benar sifat hati manusia yang mudah berubah dan cenderung tidak setia, sehingga ketika orang-orang yang bertanya kepada-Nya mencoba mencari pembenaran dan celah dari hukum Musa, dengan tegas Ia memberi penekanan.
Kehidupan berkeluarga terkhusus pernikahan merupakan rencana dan berkat Allah yang tidak dapat dianggap remeh. Pernikahan itu sendiri seharga kehendak Allah oleh sebab itulah harus diperlakukan dengan hormat dan penuh kekudusan karena Allah sendiri kudus.
Melalui firman ini kita diingatkan bahwa pernikahan atau kehidupan berkeluarga bukan tentang apa yang kita mau saja melainkan juga tentang apa yang Allah mau karena bagi setiap keluarga Allah juga menaruhkan visi ilahi.
Adalah sikap hormat kepada Allah jika setiap anggota keluarga mau berupaya dengan segenap hati mempertahankan serta mengupayakan kesatuan yang memang sudah diberkati Allah itu. Sehingga kehidupan pernikahan dan keluarga terus bertumbuh kepada kepenuhan Kristus dan orang-orang di dalamnya dimampukan untuk bersaksi bahwa Kristus hadir di tengah pernikahan dan kehidupan keluarga mereka.
Mari kita berupaya untuk membangun kehidupan keluarga yang berkenan kepada Allah dengan menjaga tingkah laku serta ucapan kita, juga mengupayakan keutuhan dan kehangatan keluarga sehingga kehidupan keluarga-keluarga Kristen senantiasa menyenangkan hati-Nya.

Share

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x