MEMBANGUN SPIRITUALITAS

MEMBANGUN SPIRITUALITAS

Filemon 1 : 1 – 21

Saudara, jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus,

                Seandainya ada mantan  ART (Asisten Rumah Tangga) saudara yang pernah mengecewakan karena meminjam, mencuri uang dan barang berharga di rumah saudara, kemudian mau bekerja kembali, apakah saudara bersedia menerimanya?

Onesimus, bekas ART Filemon, kini hidupnya telah berubah. Percaya kepada Yesus Kristus dan melayani Paulus ketika dipenjara. Paulus meyakinkan Filemon bahwa Onesimus telah berubah. Ia disebutnya sebagai “anakku”, “buah hatiku” dan dianggap “sangat berguna” bagi Paulus. Oleh karenanya, Paulus meminta agar Filemon menerimanya kembali. Bukan lagi sebagai hamba, tetapi sebagai “saudara yang kekasih”. Paulus bahkan mendesak, dengan bersedia mengganti uang yang pernah dicuri atau dipinjam oleh Onesimus. Namun demikian, Paulus tidak memaksakan kehendaknya. Menerima kembali atau menolak Onesimus adalah keputusan Filemon.

Kadang kita berpikir keras ketika harus mengambil keputusan sebagaimana dihadapi Filemon. Menerimanya kembali? Bukankah ia sudah berhutang dan mencuri uangku? Ia sudah mengecewakan dan menyakiti hatiku. Jangan-jangan ia akan mengulangi perbuatannya. Atau bahkan akan menyakiti hati lebih hebat.

Kesediaan menerima orang lain dengan masa lalunya yang buruk, menghargai perubahan positif hidupnya, melupakan dan mengampuni kesalahan, menerima dan mengasihi sebagaimana Yesus mengasihi orang berdosa, adalah wujud spiritualitas yang mesthi dikembangkan oleh anak-anak Tuhan di jaman ini. Mari kita wujudkan. Amin. (ds)

Share

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x