Keluarga yang Membawa Keadilan

Keluarga yang Membawa Keadilan

Amos 5 : 6-7, 10-15; Markus 10 : 17-31

          Kitab Amos bersaksi tentang kondisi bangsa Israel yang sangat bobrok. Nilai-nilai kemanusiaan dirampas dan dijajah sedemikian rupa. Dan Tuhan sama sekali tidak mentoleransi sikap hidup mereka yang membunuh kehidupan dan pengharapan mereka yang lemah. Sebagaimana Allah memihak kepada Israel ketika ditindas di Mesir, demikian pula Allah akan mendengar seruan mereka yang tertindas di antara umat. Para penindas akan mengalami penghukuman Allah. Kemewahan yang mereka peroleh dari hasil penindasan akan musnah. Tuhan berpihak pada keadilan. Persoalannya dimanakah peran kita yang adalah pengikut Kristus? Sebagai pembawa keadilan atau justru perusak keadilan? Bagi umat manusia hanya ada 2 pilihan, yaitu: hidup bersekutu dengan Allah atau justru melawan Allah. Hidup sebagai pembawa keadilan atau sebaliknya? Konsekuensi bersekutu dengan Allah adalah hidup menurut pada jalan-Nya. Sebaliknya konsekuensi melawan Allah adalah tidak berada dalam jalan- Nya, dan itu berarti berada dalam kematian dan ratapan.

Terkadang kita gagal hidup bersekutu dengan Allah dan juga gagal memenuhi panggilan sebagai pembawa keadilan karena cenderung memposisikan diri sebagai orang membutuhkan keadilan, tanpa merasa terpanggil untuk membawa keadilan. Salah mengartikan keadilan bukan pada nilai kemanusian. Maka dampaknya kita senantiasa merasa kurang berkat, kurang kaya, kurang uang, dan kurang-kurang yang lain. Parahnya kita malah merasa Tuhan tidak adil pada hidup kita, Tuhan justru malah memberikan berkat bagi mereka yang tidak mengenal-Nya. Oleh karenanya dengan gampangnya kita protes: “Dia saja jarang ke gereja, tapi rumahnya lebih gedhe ketimbang rumah saya… Tuhan tidak adil!.” Dalam posisi seperti ini, panggilan sebagai pembawa keadilan tak lagi dirasakan oleh mereka.

Yesus mengingatkan seorang muda yang datang kepadaNya bahwa pandangan yang salah tentang harta justeru akan menjauhkan hidup kita dari Tuhan. Mari kita membangun hubungan yang sehat dengan Tuhan dengan belajar bersyukur bahkan menjadi saluran berkat dan alat keadilan bagi kemuliaanNya.

Share

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x