Untuk Apa Aku Ada?

1 Korintus 12:12-31

Oleh : Pnt. Eko Yulianto

Ketika masih kecil, Mbah (nenek) sering mengajak saya mencari dedaunan untuk dibuat jamu. Ada daun tapak liman sebagai bahan minuman ringan, berguna untuk melancarkan ASI bagi wanita yang baru melahirkan. Daun dadap serep, yang dapat dibuat pilis untuk menurunkan panas pada anak- anak, daun sirih/daun pace yang dipanggang dengan minyak kelapa untuk obat bisul agar cepat matang dan pecah, daun pace dan bunga wijaya
kusuma untuk obat asma, dan masih banyak lagi dedaunan lainnya. Menurut Mbah, semua tanaman mempunyai khasiat masing-masing dan berbeda satu sama lain.

Pada musim kemarau yang panjang, saya terpesona akan keindahan bunga bougenville. Bunga bougenville ada di mana-mana, merah, putih, kuning, jingga, dan sebagainya, semuanya bermekaran dengan indahnya. Teringat akan perkataan Mbah tentang khasiat tanaman, saya jadi ingin tahu juga tentang manfaat daun bougenville. Akan tetapi, hampir setiap orang yang saya tanyai tentang daun bougenville, tidak ada satu pun yang mengetahui khasiatnya. Walaupun belum menemukan jawabannya, saya memiliki keyakinan bahwa bunga tersebut pasti diciptakan memiliki manfaat bagi mahkluk hidup lainnya. Tahukah Saudara, untuk apakah bunga bougenville diciptakan TUHAN?


 

Begitu pula dalam kehidupan berjemaat di gereja kita. Seringkali kita memandang saudara-saudara kita atau diri kita sendiri dari sudut pandang (kacamata) kita, sehingga kita tidak tahu arti penting mereka atau diri kita sendiri dalam kehidupan persekutuan ataupun bermasyarakat. Akhirnya, kemudian kita memandang sebelah mata terhadap saudara kita atau diri kita sendiri.

Saudara-saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus, walaupun (mungkin) kita tidak mengetahui untuk apa keberadaan kita, tetapi yakinlah bahwa Tuhan menempatkan kita di tengah-tengah jemaat, pasti selalu ada manfaatnya. Karena kita belum menyelidiki/mengetahuinya, maka seperti bunga bougenville tadi yang dianggap hanya sebagai tanaman hias belaka.

Marilah kita cermat dalam mengenali kepribadian kerabat, teman, tetangga ataupun anggota jemaat. Keberadaan mereka pasti akan sangat bermanfaat bagi kehidupan kita bergereja.

“Kita yang kuat wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri.
Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikan untuk membinanya.” – Roma 15:1-2

-AMIN-

Share

Recommended Posts

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x