PERJUMPAAN YANG MENGUBAH HIDUP

PERJUMPAAN YANG MENGUBAH HIDUP
Kisah Para Rasul 5 : 27 – 32
Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: “Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia. Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus, yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh. Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan tangan kanan-Nya menjadi Pemimpin dan Juruselamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa.” (Kisah Para Rasul 5:29-31)
Perikop bacaan kita saat ini mengisahkan tentang penangkapan kembali Petrus dan seorang rasul lain (kemungkinan Yohanes) pada saat mereka sedang mengajar di Bait Allah, setelah sebelumnya mereka dilepaskan dari penjara oleh seorang malaikat Tuhan (lihat ayat 19-20). Pada saat dilepaskan itu, melalui malaikat, Allah memerintahkan mereka untuk memberitakan Injil di Bait Allah.
Mereka diperhadapkan ke Mahkamah Agama karena dianggap telah menyebarkan ajaran sesat. Mereka dianggap telah memenuhi Yerusalem dengan ajaran tentang Yesus. Mahkamah Agama, dalam bacaan ini, nampaknya sedang cuci tangan. Para Rasul dianggap hendak menanggungkan darah Yesus kepada Mahkamah Agama. Padahal merekalah yang telah menghukum Yesus melalui Pilatus. Menanggapi larangan Mahkamah Agama tersebut, para Rasul dengan tegas menyatakan bahwa apa yang mereka lakukan tersebut merupakan bentuk ketaatan mereka kepada Allah.
Petrus dan para Rasul yang sebelumnya dipenuhi ketakutan karena penangkapan dan pembunuhan atas Guru dan Tuhan mereka, kini memiliki keberanian setelah mengalami perjumpaan dengan Yesus yang telah bangkit. Dalam penyertaan Roh Kudus yang telah dicurahkan atas mereka, para Rasul berani menghadapi berbagai ancaman yang datang dan tetap taat melaksanakan kehendak Allah.
Dalam tradisi gereja, minggu ini disebut sebagai minggu Quasimodogeniti, yang diambil dari frasa “…seperti bayi yang baru lahir…” (“Quasi modo geniti infantes…” – 1 Petrus 2:2). Kiranya kita menjadi sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu haus akan air susu yang murni, yaitu Firman Tuhan, dan biarlah ‘perjumpaan’ kita dengan Firman Tuhan tersebut mengubah hidup kita menjadi lebih taat kepada Allah.
Recommended Posts

Firman Tuhan dan Tantangan Moral
September 17, 2023

Firman Tuhan dan Tantangan Ekonomi
September 10, 2023

Firman Tuhan dan Tantangan Teknologi
September 03, 2023