Pendengar atau Pelaku Firman Tuhan?

Pendengar atau Pelaku Firman Tuhan?

Yakobus 1 : 19 – 27

 “Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja, sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.”

Kata jarkoni barangkali sudah tidak asing lagi ditelinga kita sebagai orang jawa. Kata tersebut bahkan sudah masuk ke dalam bahasa gaul yang kadang digunakan oleh anak-anak muda ketika sedang bercakap-cakap. Kata jarkoni sendiri berasal dari bahasa jawa yang berarti “Bisa ngajar ra bisa nglakoni” atau seseorang yang mengajari sesuatu yang baik kepada orang lain tapi ternyata dianya tidak melakukan. Dalam kenyataannya memang sering kali terlihat lebih mudah bagi kita untuk mengoreksi, mengomentari atau menghakimi orang lain daripada memberikan teladan hidup yang baik.

Dan kekristenan ternyata berbicara banyak mengenai hal tersebut. Bagian Firman Tuhan yang kita baca saat ini sudah jelas menyatakan bahwa sebagai orang Kristen, kita dituntut bukan hanya sebagai pendengar, namun juga sebagai pelaku. Sebagai pelaku firman Tuhan berarti dituntut menjadi garam dunia dan terang dunia.  Dimana kita harus memiliki kehidupan yang berbeda dan berdampak bagi lingkungan dimana kita berada. Itulah kenapa dalam Yakobus 2:17 dikatakan,  “Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu hakekatnya adalah mati.”

Bacaan hari ini kiranya kembali menyemangati diri kita agar sebagai orang percaya kita tidak hanya mendengar firman Tuhan, namun juga harus disertai dengan melakukan firman yang kita dengar itu. Sehngga kehidupan kita dapat menjadi berkat bagi banyak orang dan nama Tuhan dimuliakan. Amin.

Share

Recommended Posts

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x