NIKODEMUS : Guru yang Berguru

NIKODEMUS : Guru yang Berguru

NIKODEMUS : Guru yang Berguru

Yohanes 3 : 1 – 21

Belum lama ini kita mendengar istilah kurikulum merdeka, kampus merdeka, suatu pola pemahaman baru yang membuka ruang belajar yang lebih luas bagi murid dan guru. Guru tidak lagi menjadi satu satunya sumber ilmu, guru juga masih perlu belajar.
Siapa yang tidak mengenal Nikodemus, seorang Guru dan Pemimpin Agama Yahudi yang tentunya dihormati dan dikagumi karena ilmu yang dimilikinya. Nikodemus, seorang Farisi yang bersikap baik kepada Yesus, hanya disebut dalam Injil Yohanes. Nikodemus sadar bahwa menaruh simpati kepada Yesus akan mengundang permusuhan dari pihak orang Yahudi. Penulis Yohanes menggambarkan Nikodemus sebagai seorang Yahudi yang mungkin bertobat dan bergabung dengan Gereja Kristen dengan akibat dikucilkan dari sinagoga (Yoh. 9:22).
Kisah ini terjadi pada tahun pertama Yesus memulai pelayanannya dalam rangka perayaan Paskah di Yerusalem, dimulai pengakuan Nikodemus bahwa Yesus adalah Guru yang diutus Allah (ayat 2), Keinginan Nikodemus untuk belajar (ayat 3), pertanyaan yang membingungkan, Teguran pada Nikodemus (ayat 10,12) dan Pertobatan Nikodemus (ayat 16).
Dengan memperhatikan kerinduan Nikodemus yang mendatangi Yesus secara pribadi pada malam hari dan segala risiko yang dihadapinya, kita melihat kerendah hatian seorang Guru yang mau berguru, membuahkan sebuah karya besar Tuhan, sebuah perubahan besar pertobatan guru ahli taurat.
Siapapun kita milikilah kerendah hatian untuk mau belajar, karena pada dasarnya tiada manusia yang sempurna sehingga dia tidak perlu lagi belajar.

Share

Recommended Posts

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x