Memelihara Pengharapan di dalam Kristus
(I Raja-raja 17:1-16)
Adakalanya pengharapan belum atau mungkin tidak digenapi oleh Allah. Seorang pria begitu terkejut di ruang bersalin ketika dokter mengatakan kondisi istrinya tidak sepenuhnya dalam keadaan baik. Karena bayi yang dikandungan istrinya akan membahayakan jiwanya jika tetap dipertahankan. Sehingga pria ini diberi kesempatan untuk memilih menyelamatkan bayinya atau istrinya. Setelah mendengar penjelasan dokter itu, pria ini meminta waktu untuk berdoa. Setelah berdoa, pria ini mengatakan kepada suter yang menunggu keputusannya bahwa ia meminta tolong supaya istrinya diselamatkan. Dan pria ini juga memohon sedapat-dapatnya anaknya dapat diselamatkan karena ia melihat ada harapan baginya.
Proses persalinan berlangsung. Anaknya bisa diselamatkan keluar dari rahim ibunya. Hanya saja mukanya jelek, salah satu bola mata yang masih terikat ototnya keluar menggelantung, tulang rawanya patah karena proses melahirkan tersebut. Anak ini diberi nama William A. Cutts. 4 tahun kemudian bayi tersebut tumbuh menjadi seorang anak mirip monster hidup. Kepala bagian kanan agak besar, mata yang kanan rusak berat sehingga tidak mungkin untuk bisa melihat dengan baik, bahunya miring. Menjelang remaja setiap ia berjalan seperti tiang hampir roboh.
Dengan kondisi yang demikian, William tidak pernah kekurangan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Merek berdua tidak pernah berhenti berdoa dan menyakini bahwa Tuhan akan memakai William kecil dengan cara yang luar biasa. Mereka yakin bahwa harapan itu ada.
Ketika menginjak dewasa, William berlutut di bawah salib Kristus dan menyakini sabda Kristus dalam II Korintus 12:9: bahwa justru dalam kelemahan kuasa-Ku menjadi sempurna. Setelah menyelesaikan sarjana theologianya, Willian menjadi missioner di tanah Moni, Irian Jaya.
Pemeliharaan sebuah pengharapan tidak pernah lepas dengan iman. Karenanya juga, Elia tetap yakin akan kuasa dan tuntunan Tuhan ketika pergi ke Sarfat. Hal yang sama ada dalam diri kedua orang tua William A. Cutts. Keyakinan mereka bahwa Tuhan akan memakai Willian dengan cara yang luar biasa terbukti dengan panggilan William menjadi missionaries di tanah Moni, Irian Jaya.
Pemeliharaan sebuah pengharapan tidak pernah lepas dari kesetiaan orang beriman untuk tetap menjalin hubungan dengan Tuhan. Seperti yang ditunjukan oleh Elia dan William. Dalam kondisi keterpurukan mereka, ternyata tidak membuat mereka menyerah dengan keadaan yang menyulitkan kehidupan mereka. Mereka tetap mengusahakan yang terbaik yang bisa mereka lakukan.
Kira-Nya Tuhan terus menolong umat-Nya untuk dapat memelihara pengharapan iman mereka dengan keyakinan dan kesetiaan kepada Tuhan. Amin.
Recommended Posts
Janji Allah Menguatkan Hidupmu
March 13, 2022
HIDUP HARUS BERLANJUT
March 06, 2022
YUNUS : DOA YANG JUJUR
February 27, 2022