MEMBERI KESAKSIAN TENTANG SANG TERANG

MEMBERI KESAKSIAN TENTANG SANG TERANG

Yohanes 1 : 6 – 8, 19 – 28

Iring-iringan mobil Menteri melaju melewati jalan protokol, siapa  yang  membuka  jalan?  Sebuah  motor  besar, dengan sirene yang  berbunyi  kencang  memberitahu  kepada  pengguna  jalan  bahwa  seseorang  dengan keperluan prioritas hendak  melintas.  Meskipun  sirene  cukup  keras  terdengar,  siapa  yang  menjadi  pusat perhatian? Tentu mobil sang menteri,  banyak  orang  berupaya  untuk  melihat  “siapa  menteri  yang  sedang melintas  itu?”.

Peran pembuka jalan memang sangat penting, ia perlu memastikan bahwa perjalanan sang tokoh utama tidak terganggu dan semuanya tersedia. Itulah peran Yohanes pembaptis, sang hamba yang rendah hati. Namanya selalu muncul dalam masa-masa Adven tetapi ia tidak  cukup  terkenal  untuk  dibahas  dan  dibicarakan.  Bukan karena Pribadi Yesus yang ia buka jalan-Nya itu saja yang membuat ia sering kali kurang diperhatikan tetapi bahkan dirinya sendiri tidak  ingin  menjadi  pusat perhatian. Ketika orang-orang Yahudi menanyakan apakah ia nabi atau bahkan mesias  yang  mereka  tunggu-tunggu,  Yohanes  dengan  tegas  mengatakan  bukan!  Ia  masih akan datang dan aku, membuka tali kasut-Nyapun tidak layak! Sungguh sebuah sikap kepelayanan yang luar biasa! Tujuan Yohanes dalam pelayanannya  hanya satu  yaitu menjadi pembuka  jalan, bukan  yang lain, bukan agar ia dikenal orang, bukan agar ia menerima keuntungan, bukan karena ia ingin  dipuji,  bukan  juga  demi aktualisasi diri. Yohanes sadar benar bahwa ia hanya seorang hamba, menjadi pembuka jalanpun sudah merupakan  kehormatan  besar baginya sehingga  ia tidak membutuhkan   apa-apa lagi.

Dalam minggu Adven di mana kita merenungkan makna  penantian  akan   kedatangan  Sang  Mesias  kita diingatkan bahwa kita memiliki tugas besar  yang  perlu  dilaksanakan  yaitu menjadi pewarta Sang Terang. Kita bukan terang itu sehingga tidak  perlu  sorotan  ditujukan kepada kita, kita bukan terang itu sehingga tidak perlu nama kita terkenal, kita  bukan  terang  itu  sehingga tidak perlu keberadaan kita diakui. Kita hanya hamba yang telah menerima anugerah luar biasa dari Dia yang akan datang,  maka  sebagai  ungkapan  syukur  kita  siap melayani Dia, menjadi pembuka jalan bagi kehadiran-Nya di hati setiap manusia. KIta memiliki tugas untuk mewartakannya agar setiap orang tahu siapa Dia yang akan datang itu. Kesaksian  kita  nyatakan  melalui pengalaman hidup kita yang menerima kasih luar biasa, melalui ucapan kita yang selalu ingin memuji  dan memuliakan namanya. Dengan  demikian  banyak orang  “ingin  melihat dan  bertemu” dengan Dia yang jalan -Nya kita  buka. Selamat  menjadi pembuka  jalan,  bersaksi tentang  Sang Terang itu, Tuhan memberkati!

Share

Recommended Posts

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x