KARYA ROH DI RUANG PUBLIK

          Peristiwa pencurahan Roh Kudus ke atas para murid merupakan suatu peristiwa fenomenal yang menjadi titik tolak kebangkitan para murid dalam mewartakan karya keselamatan Allah kepada dunia. Sebagaimana yang telah dijanjikan sebelumnya, Roh Kudus dicurahkan kepada para murid untuk menolong dan menguatkan setiap orang percaya dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan pelayanan kasih dan pewartaan Injil.

          Bukan suatu kebetulan juga jika peristiwa pencurahan Roh Kudus itu terjadi pada saat Hari Raya Pentakosta, salah satu hari raya Yahudi yang dihadiri oleh banyak orang Yahudi atau beragama Yahudi dari berbagai pelosok dunia. Pada saat banyak orang dari berbagai tempat berkumpul, secara tiba-tiba Roh Kudus turun dan dicurahkan kepada para murid. Mereka dengan bersemangat bercerita tentang kasih Allah kepada para peziarah yang hadir di sana, menggunakan berbagai bahasa yang dapat dimengerti oleh para peziarah yang berasal Partia, Media, Elam, Yudea, Kapadokia, Mesir, Libya, Kreta, Arab dan berbagai daerah lainnya. Bahasa yang sebelumnya tidak pernah dipelajari oleh para murid. Pada saat inilah karya Roh Kudus dinyatakan di tengah orang banyak, memberi murid kuasa dan kemampuan untuk mewartakan karya kasih Allah sehingga pada saat itu, lebih dari 3.000 orang bertobat dan menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat dunia.

          Karya Roh Kudus telah mengatasi batasan bahasa, suku bangsa dan latar belakang budaya, sehingga pekerjaan pewartaan tentang kasih karunia Allah semakin tersebar ke seluruh pelosok dunia, termasuk di antara kita, bangsa Indonesia. Roh Kudus juga akan memampukan kita untuk menyaksikan kasih karunia Allah kepada banyak orang di sekitar kita. Jadi, semestinya tidak ada lagi alasan tidak mampu, tidak bisa, kurang percaya diri dan lain sebagainya dalam melayani dan mewartakan kasih Allah kepada sesama. Karena Roh Kudus sudah dicurahkan bagi setiap orang percaya.