Dipersatukan dan Saling Membangun Bagi Gerejaku

Dipersatukan dan Saling Membangun Bagi Gerejaku

Dipersatukan dan saling Membangun bagi Gerejaku

Efesus 2 : 11 – 22

Pada teks bacaan hari ini penulis surat Efesus berfokus pada rekonsiliasi orang Yahudi dan non-Yahudi. Rekonsiliasi kedua belah pihak ini merupakan bagian dari misi Allah, yakni misi untuk mendamaikan umat manusia dan membebaskan manusia itu dari dosa dan kematian menuju kehidupan. Misi rekonsiliasi ilahi ini dalam praksisnya mewujud dalam perbaikan hubungan antara orang Yahudi dan non-Yahudi. Pokok persoalan perseteruan keduanya adalah masalah sunat. Orang Yahudi telah disunat, sementara orang non-Yahudi belum disunat.

Situasi perseteruan di atas harus segera diakhiri, harus ada rekonsiliasi dan penyatuan mereka. Rekonsiliasi dan penyatuan ini hanya dapat terjadi oleh darah Kristus, darah yang tumpah di kayu salib (ay. 13-16).

Pemisah-misahan (pengotak-ngotakan) dan perseteruan dapat kita temukan dalam masyarakat kita sampai hari ini. Sumber masalahnya mungkin bukan lagi tentang sunat, atau tentang Hukum Taurat seperti pada zaman dulu dalam kekristenan mula-mula. Ada berbagai bentuk ‘tembok pemisah’ kita pada zaman sekarang, yang membuat kita hidup dalam keterpisahan dan keterasingan satu dengan yang lain. Ada berbagai bentuk perseteruan kita pada zaman sekarang, walaupun mungkin kita satu jemaat atau satu desa, bahkan satu keluarga. Kita dapat menemukan fenomena tersebut dalam masyarakat kita.
Apakah kita masih meneruskan pemisahan dan perseteruan itu? Apakah kita nyaman dengan situasi seperti itu? Siapakah yang merasa nyaman hidup dalam pemisahan dan perseteruan?

Hari ini, tepat 31 tahun usia gereja kita GKJ Eben Haezer, melalui renungan ini, mengingatkan kita bahwa Kristuslah yang mempersatukan dan mendamaikan kita.menjadikan kita satu dalam wadah pelayanan GKJ Eben Haezer. Orang-orang yang telah menerima Kristus, mestinya tidak lagi menciptakan keterpisahan dan perseteruan dalam berbagai bentuk. Orang yang sungguh-sungguh telah menerima Kristus justru berupaya untuk hidup dalam kesatuan dan perdamaian satu dengan yang lain. Darah Kristuslah yang telah menyelamatkan kita, yang telah mempersatukan dan mendamaikan kita. Oleh sebab itu, berhentilah membangun tembok atau jurang pemisah antara satu dengan yang lain; berhentilah melabeli orang/kelompok tertentu hanya karena berbeda dengan kita.

Kita memang tidak mungkin menghilangkan perbedaan, tetapi biarlah perbedaan itu menjadi pewarna kehidupan kita untuk saling menopang, bukan untuk dipertentangkan. Pada hakikatnya, Kristus telah mempersatukan dan mendamaikan kita melalui pengorbananNya diatas kayu salib.

Marilah kita hidup dalam kesatuan, hidup dalam perdamaian dan saling membangun satu dengan lainnya, sehingga persekutuan dalam gereja GKJ Eben Haezer dapat terus dipersatukan dan dibangun ke arah Kristus, disebutkan dalam ayat 19-20. Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.

Selamat Ulang Tahun Gerejaku, selamat terus berkarya, melayani dan menjadi saluran berkat bagi jemaat dan sesama. Tuhan Yesus memberkati.

Share

Recommended Posts

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x