Berbeda Tetapi Bersama
Bacaan: 2 Samuel 2:1-7
Setahun: Yunus 1-4
“Oleh sebab itu, TUHAN kiranya menunjukkan kasih dan setia-Nya kepadamu. Aku pun akan berbuat kebaikan yang sama kepadamu, karena kamu telah melakukan hal yang demikian.” (2 Samuel 2:6)
Pencarian seorang pemimpin bangsa melalui pemilihan umum sering menyebabkan terbelahnya rakyat pendukung calon pemimpin yang bertarung. Persaingan ini kadang menimbulkan permusuhan yang masih membekas seusai perhelatan politik itu. Permusuhan ini akan berkepanjangan jika pemimpin terpilih tidak berinisiatif untuk melakukan rekonsiliasi antar anak bangsa. Rekonsiliasi penting karena pemimpin yang terpilih adalah pemimpin seluruh bangsa, bukan hanya atas pendukungnya.
Saat Daud menjadi raja menggantikan Saul, sesuai dengan petunjuk Allah, ia pergi ke Hebron. Di situ ia diurapi untuk kedua kalinya. Ini memperlihatkan penerimaan penduduk wilayah itu terhadap Daud sebagai orang yang diurapi. Namun, sebagai raja, ia juga harus bijak menghadapi orang-orang yang tidak mendukungnya. Orang-orang Yabesh-Gilead, misalnya, sangat setia kepada Saul. Namun, hal itu tidak menjadi ganjalan bagi Daud karena ia lebih mengutamakan kedamaian dan kesatuan. Oleh karena itu, Daud mengambil inisiatif untuk menghubungi mereka dan menawarkan persahabatan dengan mereka.
Daud sadar bahwa ia adalah raja atas seluruh bangsanya. Kesadaran ini juga seharusnya yang kita miliki. Kita juga harus menjalin hubungan atau berteman dengan semua orang apa pun suku, agama, atau latar belakangnya. Tuhan Yesus sudah memberi teladan dengan mengasihi semua orang, baik yang menyukai Dia maupun yang membenci Dia. Sudah menjadi kodrat kita kalau kita diciptakan berbeda satu sama lain. Berbeda, tetapi tetap bersama. Alangkah indahnya. –ENO/www.renunganharian.net
PELANGI TERLIHAT INDAH KARENA TERDIRI ATAS BERBAGAI WARNA.
Recommended Posts
Janji Allah Menguatkan Hidupmu
March 13, 2022
HIDUP HARUS BERLANJUT
March 06, 2022
YUNUS : DOA YANG JUJUR
February 27, 2022