ANUGERAH PERTOBATAN

ANUGERAH PERTOBATAN

Lukas 13 : 1 – 9

Bacaan kita pada hari ini memperlihatkan bagaimana orang-orang Yahudi di zaman Yesus cenderung menghubungkan penderitaan dengan dosa. “Orang-orang yang mati dengan cara yang tidak lazim, pastilah orang-orang yang dosanya sangat besar,“ begitu pikir mereka. Kecenderungan seperti ini masih sering kita temukan di zaman ini, bahkan di dalam diri kita sendiri.

Kita sering menceritakan malapetaka yang dialami orang lain dengan menambahi kata-kata, “amit-amit” (semacam doa agar peristiwa serupa tidak menimpa kita). Cara pandang seperti itulah yang ditegur oleh Yesus. Daripada berpikir salah mengenai hal tersebut, Yesus mengingatkan akan jalan pertobatan yang semestinya dilakukan oleh umat.

Kita bisa belajar melalui perumpamaan tentang pohon ara yang tumbuh di kebun anggur. Pohon ara itu tidak berbuah pada saat semestinya menghasilkan buah. Perumpamaan ini unik. Kebun anggur biasanya digarap dengan intensif dan kesuburannya sangat dijaga. Bila pohon ara ditanam dilahan subur tidak menghasilkan buah, maka pohon ara itu bisa dianggap pohon yang tidak bagus. Dalam perumpamaan itu tuan pemilik kebun memerhatikan bahwa tiga tahun lamanya pohon ara tidak menghasilkan buah. Karena itu si pemilik kebun meminta pada penjaganya agar menebang pohon ara.

Pertobatan merupakan upaya untuk mengubah hidup. Dalam upaya berubah, terdapat proses yang mesti dijalani. Setiap proses merupakan kesempatan yang Tuhan berikan.

Melewatkan kesempatan sama dengan membiarkan diri tidak menghasilkan buah. Orang-orang yang datang pada Yesus menerima ajaran bahwa ada kesempatan untuk bertobat. Maka segeralah bertobat sebab bila tahun depan tidak berbuah, pohon itu akan ditebang (Luk. 13:9). Syukurilah anugerah pertobatan dalam hidup.

Share

Recommended Posts

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x