Anugerah Kasih Allah yang Menghidupkan

Yohanes 3 : 14 – 21
Yohanes 3:14-21 merupakan kesatuan dan penjelasan lebih lanjut dari ayat 1-13 yang mengisahkan percakapan Tuhan Yesus dengan Nikodemus tentang kelahiran kembali. Seperti orang Israel selamat dari bisa ular tedung saat memandang ular tembaga buatan Musa, demikian juga semua orang yang memandang dan percaya Yesus yang tersalib akan hidup meski “ular dosa” sudah memagutnya. Seperti bisa ular tedung, dosa memang sangat mematikan namun ada kuasa Allah dalam Kristus yang mampu mematahkannya sehingga membuat orang berdosa memiliki hidup.
Kelahiran kembali yang membuat seseorang bisa masuk ke dalam Kerajaan Allah identik dengan kehidupan baru dalam Kristus yang tidak dikuasai dosa dan kematian. Kerajaan Allah hanya bisa dimasuki oleh orang yang lahir kembali, yang dikuasai oleh kuasa kehidupan Kristus. Moralitas, pengetahuan dan kesalehan agamawi yang tinggi seperti yang Nikodemus miliki tak bisa menghantarnya masuk dalam Kerajaan Allah. Karena pada dasarnya manusia sudah “mati” oleh dosa. Namun bagi orang yang percaya kepada Yesus, kuasa kehidupan akan mengalir dalam dirinya dan ia mengalami kelahiran kembali sebagai warga kerajaan Allah/anak-anak Allah yang memiliki hidup yang kekal (bdk. Efesus 2:6). Roh Kudus akan memimpin seluruh hidupnya (bdk. Yohanes 1:12-13 tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah).
Ini semua menunjukkan begitu besarnya kasih Allah dalam Kristus kepada dunia ini yang menghendaki semua orang tidak binasa tapi beroleh hidup kekal (ayat 16). Allah memberikan kehidupan kepada melalui kematian Sang Putra Tunggal-Nya. Kehidupan yang menyelamatkan dan menyucikan mengalir melalui salib Kristus. Kesembuhan mengalir melalui luka-luka Kristus. Kematian Sang Putra diikuti dengan kebangkitan-Nya dan kenaikan- Nya ke sorga yang mematahkan secara penuh kuasa dosa dan kematian.
Anugerah Allah yang menghidupkan ini perlu mendapat tanggapan dari manusia, yakni sikap percaya dan bertobat, taat dan mengasihi Tuhan sehingga kehidupan ini sungguh-sungguh diterima. Kehidupan akan nyata dalam relasi yang hidup antara manusia dengan Allah. Sayangnya banyak manusia tidak percaya dan lebih menyukai kegelapan dosa yang membinasakan daripada kehidupan. Sikap menolak anugerah Allah berakibat fatal bagi manusia. Manusia tetap ada dalam cengkeraman dosa yang mematikan.
Allah memberikan Sang Putra untuk mati di kayu salib agar kita terbebas dari belenggu dosa. Agar kita memiliki hidup yang sejati, yang kekal dan mulia.
Biarlah anugerah kasih Allah yang membawa kehidupan terus kita rasakan dan terus kita bagikan kepada sesama kita. Amin.
Recommended Posts

Bertumbuh dalam Kebiasaan Positif
October 01, 2023

Berpegang pada Firman dalam Berbagai Tantangan
September 24, 2023

Firman Tuhan dan Tantangan Moral
September 17, 2023