Aku Hidup dalam Kebenaran karena Kasih-Nya

Aku Hidup dalam Kebenaran karena Kasih-Nya

Aku Hidup dalam Kebenaran karena Kasih-Nya

Bacaan: Yohanes 14 : 15 – 21

Sungguh miris mendengar pengakuan seorang tersangka kasus pembunuhan mutilasi seorang pengusaha galon isi ulang di Semarang yang sedang viral di media sosial. Pada waktu salah seorang wartawan bertanya mengapa pelaku melarikan diri dan tidak menyerahkan diri ke polisi dalam konferensi pers yang dilakukan oleh pihak kepolisian di Markas Besar Kepolisian Resor Kota Besar Semarang, pelaku dengan ekspresi bercanda sambil menahan sakit di betisnya mengatakan kalau ia langsung menyerahkan diri ke polisi maka keenakan pihak kepolisian.

Dari peristiwa pembunuhan mutilasi tersebut memang terlihat ekspresi wajah pelaku yang tidak merasa bersalah atas tindakannya. Bahkan pelaku mengakui sangat puas dengan tindakan yang sudah dilakukannya. Pelaku mengatakan bahwa ia melakukan tindakan ini karena merasa marah dengan tindakan yang telah dilakukan oleh bosnya selama pelaku berkerja satu bulan lamanya. Pelaku mengatakan bahwa bosnya sering memarahi dia dengan kata-kata kasar, melakukan tindakan ringan tangan terhadap dirinya dan bahkan mengancam dirinya akan dibunuh kalau sampai keluar dari tempat kerjanya tersebut. Mungkin pelaku berpikir sebelum ia dibunuh lebih baik ia yang membunuh.

Betapa sulitnya untuk dapat menghayati hidup dalam kebenaran karena kasih Allah dalam kehidupan iman seseorang. Tentunya keduanya adalah orang beragama tetapi keduanya memiliki ketidakmampuan dalam menghayati ajaran agamanya. Karena dalam ajaran agama apapun tidak dibenarkan memperlakukan orang lain dengan tidak benar dan tidak baik sampai melakukan pembunuhan. Yesus sendiri mengatakan dalam Injil Yohanes 13:34 bahwa Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.

Peristiwa yang terjadi di Semarang tersebut mengingatkan kita semua bahwa seseorang mempunyai agama saja tidak cukup. Karenanya penting bagi seseorang yang memiliki agama untuk menghayati ajaran kasih dalam agamanya sebagai kebenaran yang sudah semestinya dilakukan dalam membangun dan memelihara relasinya dengan Tuhan maupun sesamanya. Karena hal ini merupakan respon kita atas kasih Allah yang telah terlebih-dahulu memberikan kasih-Nya yang begitu besar kepada masing-masing kita. Bukankah dalam Injil Yohanes 14:15-21 dikatakan bahwa Allah akan memberikan kepada kita seorang Penolong yang lain jika kita setia mengasihi Allah dan menuruti segala perintah-Nya? Penolong yang akan menolong kita untuk dapat berpikir jernih, memampukan kita menahan emosi kita dan memampukan kita untuk bersikap dan bertindak bijaksana dalam situasi dan kondisi yang tidak menyenangkan bahkan mungkin membahayakan hidup kita. Percayalah bahwa Tuhan akan menepati janjinya jika kita tetap hidup setia pada kebenaran ajaran cinta kasih-Nya. Amin.

Share

Recommended Posts

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x